Alamat Jl.Sugiyopranoto No.31 & 35 Semarang, Jawa Tengah


7 (tujuh) Prinsip Palang Merah : Kemanusiaan, Kesamaan, Kenetralan, Kemandirian, Kesukarelaan, Kesatuan, Kesemestaan.



Rabu, 20 Agustus 2008

Petunjuk Permintaan Darah

Bagaimana cara meminta darah di UTDC PMI?
Mengana permintaan darah harus membayar ?
Componen Apa saja yang di buat ?



Petunjuk Permintaan Darah
Bagaimana cara meminta darah di UTDC PMI?
1. Membawa formulir permintaan darah dari Rumah Sakittempat pasien dirawat, yang telah
diisi lengkap identitas pasien, Golongan Darah, dan jenis Darah yang diminta serta tanda
tangan dokter yang merawat.
2. Disertakan contoh Darah Pasien yang sudah label berisi nama sesuai dengan nomoer register
form permintaan.
3. Bagi peserta ASKES / Gakin dilengkapi dengan Foto copy kartu ASKES / Gakin dan formulir
permintaan.
4. Masukan formulir permintaan dan contoh Darah ke Loret permintaan darah UTDC PMI
Cabang Kota Semrang, Jl.Sugiyopranoto No.35 Semarang.
5.UTDC PMI Akan melayani permintaan berdasarkan formulir yang dimasukan.Bila Darah
sudah didapatkan segera kembali kerumah sakit.

Mengana permintaan darah harus membayar ?
- Biaya yang harus dibayar yaitu Biaya penganti pengolahan Darah ( BPPD ) agar menjamin
produk darah yang dikeluarkan oleh UTDC PMI memenuhi estándar kwalitas.
- BPPD diatur sesuai dengan Keputusan Gubernur Jateng

Componen Apa saja yang di buat ?
UTDC PMI Cabang KOta Semarang telah mampu membuat 9 jenis produk darah yaitu :
1. Darah Lengkap ( Whole Blood / WB )
2. Sel Darah Merah Pekat ( Packet Red Cell / PRC )
3. Sel Darah Merah yang dicuci ( Washed Erythrocyte / WE )
4. Plasma Segar Beku ( Fresh Frozen Plasma / FFP )
5. Plasma Kaya Trombosit ( Platelet Rich Plasma / PRP )
6. Plasma Cair ( Liquid Plasma / LP )
7. Thombocyte Concentrate ( TC )
8. Cyroprecipitate-AHF ( Cryo )

dan UTDC PMI Kota Semarang juga memiliki alat Haemonetic Apheresis untuk pengambilan komponen darah sesuai dengan kebutuhan pasien.



Label:


Selengkapnya... !

Sabtu, 16 Agustus 2008

Dhokoementhasie........


Meninjau ke Lokasi Bencana



Distribusi Sembako
Pelayanan Ambulance
Dapur Umum
Pengobatan Gratis
Persediaan Nasi Bungkus


Label:


Selengkapnya... !

Profil Relawan



PAK HARRY SUGITO

Bergabung dengan PMI sejak
Agresi belanda ke II hingga Sekarang



Pak Heri begitulah pangilan akrab yang sering digunakan oleh orang - orang PMI Cabang Kota Semarang Khususnya Anggota relawan kepada bapak ini. Beliau lahir 74 Tahun silam didaerah pematang siantar Sumatra utara, Tepatnya Tanggal, 12 Desember 1932 dengan nama lengkap Harry Sugito.
Bapak dari 10 ( Sepuluh) anak ini Pertama kali bergabung dengan PMI pada bulan Januari 1949. pada saat itu beliau masih Lajang hingga sekarang.Saat ini beliau sudah di karuniai 22 ( Dua puluh dua ) orang Cucu dan 1 ( satu ) orang cicit namun semangat kemanusian masih terpancar dari beliau.
Berikut ini kisah perjananan beliau saat bergabung dengan PMI. Pada tahun 1948 tentara belanda memasuki daerah boyolali. Kebetulan beliau mempunyai kakek di daerah tersebut.pada saat itu sering terjadi bentrokan antara tentara patroli belanda dengan warga yang sering menimbulkan korban dipihak warga.Pada saat itu satu-satunya petugas kesehatan adalah PMI, yang mana saat itu bermarkas di desa sudimoro kecamatan teras ,Boyolali.Saat itu petugas PMI hanya 7 orang diantaranya 5 orang perempuan dan 2 orang pemuda dari kedokteran.
Pada saat beliau mengunjungi kakeknya didesa, beliau mendaftarkan diri menjadi relawan untuk membantu petugas PMI untuk merawat penduduk yang terkena tembakan patroli belanda.Awal mulanya beliau membantu membuat perban dari pelepah pisang yang dihaluskan sedemikian rupa.
Pada tanggal, 19 Maret 1949 tentara belanda menyerang para pejuang kita dari segala penjuru yang mengakibatkan kocar kacir dan merasa markas PMI sudah tidak aman akhirnya Markas PMI dipindah ke dukuh tangung sekitar 2 KM dari Sudimoro. Baru beberapa waktu berselang markas PMI sudah terkena serangan dan menjadi porak poranda.ini adalah kisah awal beliau yang sangat menyedihkan saat bergabung dengan PMI.
Pada tahun 1952 beliau bergabung dan dilantik sebagai anggota POLRI dan ditempatkan di Seksi III daerah kalisari Semarang.Selang dua tahun dinas dikepolisian beliau menyunting Putri asrama tepatnya pada bulan desember 1954.
Pada tahun 1956 beliau bertugas di bidang pembinaan anak-anak pada saat itu bernama DIPUAP ( Dinas Polisi Urusan Anak-Anak Pemuda ).Pada saat itu beliau mendirikan Gugus kepanduan yang bernama PANDU BAYANGKHARA. Ketika itu putra-putri pandu Bhayangkara sangat dipercaya dan mendapat tempat dihati masyarakat karena sering terlibat dalam kemanusian.Seperti hanya membantu PMI Cabang Kota Semarang dalam Bulan Dana PMI selama Satu bulan penuh.
Pada saat itu Bulan dana bukan berupa uang melainkan berupa bahan – bahan bantuan seperti Pakaian Pantas pakai, Koran-koran, Boto-botol dan lain-lain yang dikumpulkan oleh masyarakat di kelurahan ataupun diinstansi masing- masing.Selepas dari dinas sebagai anggota POLRI Pak Harry mengambil bantuan dari masyarakat tersebut untuk diserahkan kepada PMI, dengan mengunakan kendaraan Zispan yang disebelahnya ada bagasinya dan dibantu oleh adik-adik pandu.
Disitulah muncul kembali hati nurani beliau dan tergugah, ingat akan perjuangan saat bergabung dengan PMI pada tahun 1949.Pada tahun 1969 PMI mencari pembina dan beliau mendaftarkan diri bersama 18 orang yang berlatar belakang berbeda. Tidak hanya sampai disitu setelah menjadi pembina di PMI beliau bersama Pak kahar,dan Ibu Lien berinisiatip merintis dan mendirikan organisasi Relawan KSR ( Korps Sukarela ) pada saat itu bernama CSR ( Corp Sukarela ).Setelah menempuh pelatihan selama satu bulan setiap Sore dari jam 15.00-19.00 di markas PMI semarang, pada tanggal,28 Oktober 1969 beliau dilantik sebagai anggota CSR oleh Sekretaris PMI Cabang kota semarang pada saat itu ( Bp.Suwarno Asmorejo ) Wedono kota madya semarang.
Diselang waktu beliau sebagai anggota POLRI beliau selalu aktif kegiatan di PMI dan pada tahun 1972 beliau dipilih sebagai pengurus urusan Relawan ( KSR ) hingga akhirnya pada 5 januari 1995 Beliau mengundurkan diri, namun beliau tidak sepenuhnya lepas dari kepalangmerahan karena sekarang beliau masih aktif sebagai Pengurus Paguyuban Lansia Sehat PMI .
Beberapa tugas bencana yang pernah beliau ikuti diantaranya :
1. Membantu korban Banjir di demak pada tahun 1972
2. Membantu korban Banjir di Cilacap pada tahun 1973
3. Pertemuan Pimpinan PMI sejawa – Madura membahas peihal bencana pada th 1975 di bandungan
4. Dikirim oleh PMI sebagai Tim dapur umum di daerah konflik timor-timur
5. tahun 1976 dikirim membantu gempa bumi di Bali
6. pada tahun 1979 beliau juga terlibat dalam penanganan gas alam didaerah dieng, banjarnegara
7. terakhir beliau terlibat dalam tugas penanganan bencana pada gunung meletus ( Galungung )

Saat bertemu dengan SIAGA Jateng beliau menuturkan saat yang paling bekesan adalah saat acara ulang Tahun relawan PMI Cabang Kota Semarang ( KSR ) tahun 1975 beliau mendapat kalungan bunga dari Ketua penggurus PMI Cabang Kodya Semarang bapak Suwarsono SH. Pada saat itu beliau usai bertugas dari Tim-Tim dan pulang dalam keadaan selamat.Namun selain itu juga banyak pengalaman baik dan buruk yang beliau peroleh saat menjalankan tugas dari PMI.
Pesan beliau untuk kita semua jangan mengeluh menjalankan tugas yang dibebankan kepada kita walaupun apa yang terjadi dan tugas yang kita emban hendaknya dilaksanakan dengan baik dan bijak niscaya akan selalu menambah pengalaman kepuasan batin

Label:


Selengkapnya... !

Selayang Pandang

Pengurus PMI Cabang Kota Semarang Mengucapkan selamat datang dan mengucapkan terimakasih atas kepercayaan kepada PMI Cabang Kami untuk memberikan informasi ataupun sebagai tempat study banding.
Adapun dasar kami untuk mengadakan pelayanan sosial kemanusiaan sesuai dengan Visi dan Misi dari PMI Cabang Kota Semarang


PENDAHULUAN :
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa Palang Merah Indonesia Cabang Kota Semarang yang beralamat di Jl. Mgr.Sugiyopranoto No. 31 – 35 telah berdiri sejak tahun 1950 sampai sekarang Dalam kegiatan sehari-hari siap memberikan pelayanan Sosial kemasyarakatan selama 24 Jam
Pengurus PMI Cabang Kota Semarang Mengucapkan selamat datang dan mengucapkan terimakasih atas kepercayaan kepada PMI Cabang Kami untuk memberikan informasi ataupun sebagai tempat study banding.
Adapun dasar kami untuk mengadakan pelayanan sosial kemanusiaan sesuai dengan Visi dan Misinya sebagai berikut :

* Visi :
PMI di akui secara luas sebagai Organisasi Kemanusiaan yang mampu menyediakan pelayanan Kepalangmerahan yang efektif dan tepat waktu, Serta berpegang teguh pada fringsif dasar palang merah dan bulan sabit merahterutama kepada mereka yang paling membutuhkan dengan semangat kenetralan dan kemandirian.

* Misi :
1 Menyebar luaskan dan mengembangkan Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah & Bulan Sabit
Merah serta Hukum Perikemanusiaan Internasional ( HPI ) dalam masyarakat.
2 Melaksanakan pelayanan kepalang merahan yang bermutu, dan tepat waktu, mencakup :
 Bantuan kesiapaiagaan bencana.
 Pelayanan Sosial dan Kesehatan Masyarakat.
 Usaha Transfusi Darah.
 Berperan dalam penangulangan NAFZA dan HIV/AIDS
3 Pembinaan Generasi Muda dan masyarakat dalam tugas kemanusiaan
4 Meningkatkan Kapasitas organisasi di jajaran PMI dan perlindungan kepada relawan dan
karyawan dalam bertugas
5 Penguatan kapasitas Organisasi, guna meningkatkan potensi sumber daya manusia& sumber
dana agar VISI / MISI dan program PMI dapat terwujud

II. GAMBARAN UMUM KOTA SEMARANG
Kota Semarang sebagai Ibu Kota Propinsi i Jawa Tengah tergolong Kota Besar yang mempunyai aneka ragam fungsi dan peran, yakni sebagai pusat pemerintahan, perdagangan, jasa, pendidikan, industri, kota transit angkutan dan transit wisata.
Semarang merupakan Gerbang Pintu Jawa Tengah dengan sarana perhubungan yang lengkap ( darat, laut, udara dan darat ) mempunyai jaringan jalan raya berbagai jurusan kota serta menjadi lintas utama hubungan darat Jakarta – Surabaya.
Secara geografis wilayah Kota Semarang terbagi 2 yaitu daerah rendah ( kota bawah ) dan daerah perbukitan ( kota atas ), dengan jumlah penduduk 2,5 Juta jiwa.. Kota bawah untuk Pemerintahan, perdagangan & industri dan Kota atas banyak dimanfaatkan untuk perkebunan, persawahan dan hutan.
Kota Semarang terletak antara garis 6 50 dan 710 Lintang Selatan dan garis 10935 Bujur Timur dengan batas – batas :

Utara : Laut Jawa
Selatan : Kab. Semarang
Barat : Kabupaten Kendal
Timur : Kabupaten Demak

Dengan ketinggian Kota Semarang antara 0.75 sampai 348.000 meter diatas garis pantai.
Kota Semarang terdiri dari 16 Kecamatan yaitu 6 daerah perbukitan dan 10 daerah daratan.

III. ASAS DAN TUJUAN
1. Palang Merah Indonesia ( PMI ) berasaskan Pancasila
2. PMI bertujuan meringankan penderitaan sesama manusia apapun sebabnya, dengan tidak
membedakan golongan, bangsa, warna kulit, jenis kelamin, bahasa, agama dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

IV. KEPENGURUSAN

Susunan Pengurus Cabang PMI Kota Semarang
periode tahun 2006 – 2011

PELINDUNG : Walikota Semarang
PENASEHAT : Prof.DR.J.Kartini Soedjendro, SH SPn
Drs. Sri Santosa
R. Heroe Himawan PH.
KETUA : Drs. Saman Kadarisman
WAKIL KETUA I : Prof.DR.dr. AG. Soemantri, Spa(K),Ssi(STAT)
WAKIL KETUA II : Drs. H. Sutrisna
WAKIL KETUA III : dr. Shofa Chasani, Sp.PD.KGH
SEKRETARIS I : Hj. Sulaningsih Bachrun,SH
SEKRETARIS II : dr. Budi Laksono, MHSc
BENDAHARA : Hj. Wahyuni, SH MHum.
ANGGOTA : Surachman, S.IP
dr. Adi Khuntoro,M.Kes, ARS
DR.Hj. Endang Kusuma Astuti,SHMHum
DR. Hardani Widhiastuti, MM
V. PENDANAAN
Sumber dana PMI Cabang Kota Semarang, mendapat bantuan dari berbagai lapisan masyarakat antara lain Bulan Dana , dan membuka Unit- unit Usaha guna menunjang jalannya roda operasional kegiatan PMI Cabang Kota Semarang.

Sumber Dana PMI
1. Bulan Dana PMI yang diadakan setiap tahun sekali selama 3 bulan, kami berusaha tidak ada
perpanjangan Bulan Dana PMI.
Untuk mempermudah / memperlancar kegiatan Bulan Dana PMI mendapat ijin operasional
dari :
a) PMI Daerah Jawa Tengah
b) Walikota Semarang.
Setiap tahun Ketua Umum Bulan Dana PMI Cabang Kota Semarang, dijabat oleh Muspida Tingkat II Semarang secara bergiliran diantaranya :
- Walikota Semarang
- Polwiltabes Semarang
- Kodim 0733 BS/Semarang
- Kejaksaan Negeri Semarang
2. Donatur Tetap PMI yang dijadikan anggota kehormatan dan sampai sekarang ada 37 orang.
3. Sumbangan Masyarakat setiap ada bencana alam
4. Unit Usaha Kesehatan Masyarakat
a) Balai Pengobatan
* Pengobatan Umum
* Laboratorium Klinik
* Thalasemia & Hemofilia
b) Balai Pengobatan Gigi
* Buka Pagi Jam. 08.00 – 12.00
* Buka Siang Jam. 14.00 – 16.00
c) Pengobatan Alternatif
* Pijat Refleksi
* Akupuntur
* Aroma Therapy
5. Transportasi
a) Ambulans untuk orang sakit
b) Kereta Jenazah untuk orang meninggal
c) Regu Pertolongan Pertama ( Tim Kesehatan )
6. Unit Usaha Markas terdiri dari :
- Toko Sembako
- Perlengkapan PMR, KSR dll.
- Buku – buku tentang Kepalangmerahan, PMR,KSR dll.
7. Pelayanan Diklat
- Pertolongan Pertama
- Restitusi Jantung Paru
8. Persewaan :
- Tempat pertemuan (Aula )
- Alat Rumah Tangga
- Alat – alat Perlengkapan Diklat
- Alat – alat Perlengkapan Dapur Umum
- Dan lain - lain



VI. PROGRAM / KEGIATAN

A. BIDANG ORGANISASI DAN HUMAS/KOMUNIKASI

1. Bidang Organisasi
- Konsolidasi dengan
• Karyawan
• PMI Ranting
• SDM
• Study Banding
- Keanggotaan
Keanggotaan Pengurus PMI dari berbagai unsur antara lain dari
anggota dari : Jumlah
1 Anggota Kehormatan 37 orang
2 Pengurus Cabang 11 orang
3 Pengurus Ranting 131 orang
4 Penyumbang Tetap 112 orang
5 Pedonor darah sukarela 50.000 orang
6 Tenaga Sukarela ( TSR ) 25 orang
7 Korps Sukarela ( KSR ) 146 orang
8. Palang Merah Remaja ( PMR ) 3.200 orang
9. Pelatih PMR di Pangkalan 138 orang
10. Pelatih PMI 36 orang
11. Dokter Spesialis, Umum, Gigi 5 orang
12. Karyawan :
a. Karyawan Markas PMI 33 orang
b. Karyawan UTDC PMI 85 orang

2. Humas dan Komunikasi
Pemuatan berita – berita PMI dan Siaran Radio bekerjasama dengan media cetak dan elektronik, antara lain :
a. Suara Merdeka
b. Wawasan
c. Jawa Pos
d. Radio RRI
e. Radio Suara semarang
f. Radio Tri Jaya
g. Radio Idola
h. Merekam foto dokumentasi berbagai kegiatan dalam gambar ( foto ) sebagai arsip
dokumentasi Markas Cabang, juga untuk konsumsi wartawan, media cetak, maupun untuk
laporan ke Markas Pusat, Daerah PMI dan instansi terkait.
i. Kliping berita-berita Kepalang Merahan dari media cetak untuk diarsipkan dan fotocopynya
dikirim ke Markas Pusat, Daerah PMI dan instansi terkait.


B. KEGIATAN PELAYANAN SOSIAL :

I. BIDANG SOSIAL
1. Pelayanan Kesehatan Masyarakat :
Melayani masyarakat yang membutuhkan pengobatan gratis antara lain :
a. Bagi masyarakat Pasca Bencana
b. Lansia Binaan PMI
c. Pelayanan Ambulans Pertolongan Pertama, untuk kegiatan :
1) Upacara Hari – hari Besar Pemerintah
2) Gelar Pasukan Lebaran/Natal dan Tahun Baru
3) Konser – konser musik

2. Pelayanan Sosial :
Memberikan pelayanan sosial & bantuan bagi yang membutuhkan pertolongan dari PMI,
antara lain :
1. Anak Jalanan
2. Orang terlantar
3. Geladangan
4. Tuna Susila / Tuna Wisma.
5. Bantuan Pengobatan bagi masyarakat tidak mampu
6. Memberikan bantuan kepada kaum duafa/Yatim Piatu dll.

3. PAGUYUBAN LANSIA SEHAT PMI :
Membina kelompok lansia baik yang ada di PMI maupun yang berada di luar PMI, anggota Paguyuban Lansia Sehat PMI berjumlah 686 yang terdiri dari :
1. Kelompok Lansia Sehat Dadapsari = 80 orang
2. Kelompok Lansia Sehat Bugangan = 70 orang
3. Kelompok Lansia Sehat PMI Cabang Kota Semarang = 450 orang
4. Kelompok Lansia Sehat PWRI = 50 orang

Kegiatan Paguyuban Lansia Sehat PMI antara Lain :
a. Senam Diabet setiap hari Rabu Jam 07.00 – 08.00 WIB.
Senam Sehat Lansia setiap Hari Sabtu Jam. 07.00 – 08.00 WIB, dilanjutkan senam Poco-
poco, Lanc Dance.
b. Ceramah Kesehatan 3 bulan sekali.
c. Setiap 2 (dua) bulan sekali diadakan pemeriksaan kesehatan secara gratis di Lansia Sehat
Binaan PMI .
D. Rekreasi 1 tahun sekali, silahturami kepada anggota yang sakit dan meninggal.

4. PROGRAM PENGEMBANGAN

• PWS ( Pendidikan Wanita Sebaya )
• Gerakan Lingkungan Hidup ( Resik – resik Kutho )
• Konseling Donor darah Sukarela
• Gerakan antisipasi Pencegahan Demam Berdarah & Flu Burung
• Konseling HIV/AIDS

5. PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI ( PAUD )
* Kelompok Bermain
* Pendidikan Dasar
* Bimbingan Psikologi
* Pemeriksaan Umum dan Gigi
* Perpustakaan


II. PENANGGULANGAN BENCANA
1. SIAP SIAGA
PMI Cabang Kota Semarang saat ini memiliki Tim SATGANA (SATUAN TUGAS PENANGGULANGAN BENCANA), Tim tersebut siap untuk ditugaskan setiap saat terjadi bencana.
Keberadaan TIM SATGANA PMI Cabang Kota Semarang di dukung dengan sarana yang cukup memadai, antara lain peralatan Evakuasi korban, Perlengkapan Dapur Umum, Peralatan Penampungan Darurat, Alat Selam, Sarana Angkutan Darat, Peralatan evakuasi medan sulit.
Kegiatan rutin setiap tahun membuka Posko PP dalam rangka Lebaran, Natal dan Tahun Baru ditempat rawan kecelakaan terutama di jalan raya pantura, Stasiun Kereta Api, Terminal dan tempat-tempat keramaian yang banyak dikunjungi oleh masyarakat antara lain ; Simpang Lima, Tanjung Mas, PRPP, Taman Menteri Supeno.
Dalam setiap kegiatan Posko SATGANA Lebaran, Natal dan Tahun Baru selalu bekerjasama dengan dengan Polwiltabes Semarang, DKK, DLLAJR, Ka.Daop IV, Pemerintah Kota Semarang.
PMI Cabang Kota Semarang ikut serta di dalam SATLAK PB (Satuan Pelaksana Penanganan Bencana) Pemerintah Kota Semarang.
Posko Induk SATGANA di pusatkan di Jl. Mgr. Sugiyopranoto No. 31 Telp. 3541237 Semarang.

1. Persediaan Logistik terdiri dari :
a. Bahan pangan ( Sembako )
b. Pakaian Pantas Pakai
c. Paket bantuan dan Family Kit.
2. Kejadian Bencana yang ditangani PMI Cabang Kota Semarang terdiri dari :
a. Kebakaran
b. Tanah Longsor
c. Angin topan
d. Banjir
e. Kecelakaan massal
f. Pengungsi.

b. Kegiatan RFL.
PMI juga melayani RFL ( Restoring Family Links ) bagi masyarakat yang kehilangan keluarga, RFL ( Pencarian Keluarga yang Hilang ) baik yang kerja di Indonesia maupun ke Luar Negeri yang bekerjasama dengan PMI Daerah Jawa Tengah dan PMI Pusat.dan Palang Merah Internasional.

III. SDM ( SUMBER DAYA MANUSIA )
Mengirimkan SDM PMI Cabang Kota Semarang dalam Pelatihan / Pendidikan / Lokakarya ? Seminar yang adakan oleh PMI Daerah, PMI Pusat maupun PMI Cabang lain.
1. Pembinaan anggota PMR/KSR,TSR dan Forkom dalam bentuk :
2. Diklat Gabungan antar PMR / KSR
3. Kegiatan bersama antar PMR dalam bentuk Orientasi calon anggota baru yang diadakan di
pangkalan Sekolah.
4. Mendukung kegiatan KSR Unit
5. Pendidikan dan Pelatihan bagi Pembina/Pelatih PMR Mula, Madya, Wira dan KSR
6. Menghadiri Undangan sebagai Juri lomba di Cabang lain.
7. Study Banding ke Cabang lain
8. Out Bond

• Bersama dengan LSM dalam melaksanakan kegiatan- kegiatan penanggulangan AID/HIV juga
menjadi anggota KPAD (Komisi Penangulangan AIDS Daerah) dan melaksanakan kegiatan
secara periodic .

• Mengadakan Pembinaan pada karyawan PMI Cabang dan Karyawan UTDC PMI mengadakan
sambung rasa secara periodik, tentang permasalahan yang dihadapi oleh karyawan.

• Sebagai penyelenggara :
1 Diklat PP di Perusahaan / Instansi
2 PRS ( Pendidikan Remaja Sebaya )
3 PWS ( Pendidikan Wanita Sebaya )
4 Life Skill ( Ketrampilan Hidup )
5 PK ( Perawatan Keluarga )
6 Out Bond


IV. UTDC ( UNIT TRANSFUSI DARAH )

1. Operasional UTDC PMI Cabang Kota Semarang dilaksanakan di Jl. Mgr. Sugiyopranoto No. 31
Telp. 3515050 Semarang.
2. Melaksanakan Mobil Unit Keliling untuk melayani transfusi darah bagi DDS, permintaan
darah pasien yang membutuhkan.
3. Membina dan memberian Tanda Penghargaan Donor Darah Suka Rela 10x, 25x oleh
Walikota, 50x oleh Gubernur, 100x oleh Presiden.
4. Memberikan fasilitas Pengobatan dan Pembinaan bagi Donor Darah Suka Rela.
5. Mengadakan Uji Saring Darah sesuai peraturan Pemerintah dan PMI Pusat.


V . PENUTUP

Demikian sekilas pandang tentang PMI Cabang Kota Semarang.semoga dapat memberikan informasi yang mungkin perlu diketahui oleh khalayak. Kami atas nama PMI Cabang Kota Semarang mohon kritik dan saran dari pembaca demi demi kemajuan kami. terimakasih

Label:


Selengkapnya... !

Voluntary Counseling And Testing

Guna meningkatkan pemahaman dan juga sebagai rujukan bagi penderita Penyakit HIV / AIDS di wilayah Kota Semarang, Untuk mengetahui sejauh mana mengenai seluk beluk penyalit tersebut PMI Cabang Kota Semarang Memilik sebuah Klinik VCT

Guna meningkatkan pemahaman dan juga sebagai rujukan bagi penderita Penyakit HIV / AIDS di wilayah Kota Semarang, Untuk mengetahui sejauh mana mengenai seluk beluk penyalit tersebut PMI Cabang Kota Semarang Memilik sebuah Klinik VCT, yang melayani konsultasi dan juga memberikan rujukan dengan pendampingan dari para Konselor ,Psikolog dan juga dokter yang berkompeten. Dalam berkonsultasi dijamin kerahasiaan anda.(Hanya anda dan orang yang mendapingi anda dalam hal ini Konselor dan Dokter yang tahu tentang diri anda )

Selain Mempunyai Klinik VCT PMI Cabang Kota Semarang Juga Aktif Dalam Acvokasi dan Berkampanye ditempat – tempat umum, tentang Bahaya Penyakit HIV / AIDS dan Juga Pengunaan Narkoba.Sebagai


ANCAMAN NARKOBA TERHADAP MANUSIA
Setiap Zat Kimia yang masuk kedalam tubuh manusia akan mempunyai manfaat dan efek samping.Obat ataupun Narkoba bila dipergunakan secara berlebihan atau disalah gunakan akan menimbulkan efeksamping, dimana efek tersebut akan lebih parah bila penguna membabi buta tanpa ada ketrampilan tertentu ( life Skill ). Pengunanan Obat – obatan atau narkoba yang berlebihan dan salah akan dapat menimbulkan resiko sakit secara Fisik, Psikis, dan Sosial.Bahkan dapat mengakibatkan kematian.Berikut ini penyakit akibat narkoba :
I.PENYAKIT PISIK
Penyakit pisik meliputi:
Trauma, Insfeksi,Ganguan Metabolisme serta kanker.
• Trauma.adalah luka pada tubuh yang biasanya merupakan bekas akses tempat injeksi narkoba,ini paling sering terlihat. Meskipun traima ini tidak lansung seperti kecelakaan atau luka besar,namun dapat brakibat sangat serius
• Infeksi. Pengunaan Narkoba mengunakan jarum suntik secara bergantian dapat menimbulkan tertularnya penyakit HIV / AIDS dan Hepatitis. Virus penyakit ini sampai saat ini tidak ada obatnya dan secara kronis menurunkan ketahanan tubuh manusia sehingga akhirnya meningal dunia.Saat ini penularan melalui jarum suntik melebihii penularan melaui hubungan Sexual karena lewat jarum yang digunakan dapat menularkan secara langsung dari darah kedarah.Selain itu sebagian besar dari pengunan narkoba juga pelaku sex aktif sehingga makin meningkatkan rantai penyebaran HIV / AIDS
• Ganguan metabolisme Otak, Jantung dan Nafas.Hampir semua Narkoba mempunyai efek pada metabolisme otak.Neuro transmiter otak ditekan atau dirangsang melebihi kapasitas normalnya.akibatnya akan terjadi ganguan fungsi yang dapat dilihat dari efek adiksi dan rebound. Ganguan fungsi otak terlihat mengenai organ target seperti jantung, pernapasan, ginjal dll. Depresi Jantung sering terjadi pada penguna cocain dan stimulan lainnya. Depresi nafas terjadi berat pada pengguanan Psikontropik depresant. Pengunanan Narkoba berhubungan dengan ganguan fungsi lambung.Gastritis Kronis, pendarahan busa terjadi pada pengina narkoba dalam jangka panjang
• Kanker.Pengunanan Zat adiktif, Rokok, berhubungan erat dengan peningkatan kasus kanker paru pada manusia.penelitian lebih lanjut menunjukan Tar rokok yang tersembunyi dibalik daya adiksi nikotik merupakan karsinogenik setelah bereaksi dengan enzyn sal nafas.
• Adiksi. Ganguan metabolisme tubuh karena terbentuknya keseimbangan kimia baru dalam darah dan tubuh.hal itu terjadi karena pengunaan jangka lama zat adiktif. Penghentian zat adiktip mendadak membuat terjadi ganguan psikis dan fisik karena perubahan kimia darah. Secara psikologis, pengunaan zat adiktif lama membentuk perilaku kebiasaaan ( State Dependent Learning ) sehingga penghentian itu mengakibatkan perasaan “ Kangen “ hal inilah yang sering mengakibatkan pengobatan secara dratis sering gagal karenanya.

II.AKIBAT PSIKOLOGIS
Pengunaan Narkoba merubah persepsi terhadap apa yang dirasa dan dilihat. Pada awalnya ilusi dan halisinasi muncul lebih baik karena reseptor nikmat diotak terangsang kuat, bula ransangan hilang atau dosis perangsang tidak naik maka rasa sakit akan terjadi.

III.AKIBAT SOSIAL
Narkoba memerlukan biaya, makin adiksi harga yang harus dikeluarkan makin tinggi. Hal ini penguna akan berbuat apa saja seperti menjual barang miliknya mingkin bisa jadi baju ataupun celana akan dijualnya, uang sekolah tidak dibayarkan dan kemudian akan menjadi parasit dalam keluarga. Sekolah dan pekerjaan akan menjadi korban ( biasanya terbengkalai ), dan takjarang dari merka demi memenuhi adiksi sering bertindak kriminal.dan bagi wanita juga ada yang menjual diri demi narkoba.pada akhirnuya penjara menjadi tujuan akhir.Secara sosial masyarakat tidak mudah menerima dan memandang negatif kepada kriminalita dan pecandu.
IV.KEMATIAN
Kematian karena Narkoba biasa terjadi secara langsung karena over dosis atau bias jadi karena tidak lansung seperti kecelakaan lalulintas, halinisasi buruk hingga bunuh diri serta ilusi yang salah pada akhirnya terjun dari ketinggian dll.Saat sekarang ini tidak sedikit kematian karene terkena infeksi HIV / AIDS baik karena Narkoba maupun Sex bebas berhubungan dengan narkoba,hal ini sudah menjadi penyebab kematian utama pada kaum muda.

NARKOBA DI INDONESIA
Secara tradusional candu hidup didaerah aceh dan dipakai untuk bumb masakan.Bahkan penjajah pernah menanam coca dijawa timur untuk tujuan exsport. Prnguna candu masuk di Indonesia seiring dengan budaya belanda dan India serta pendatang dari cina.pengunaannya pada saat itu dilegalkan namun ada undang-undang yang mengaturnya.etelah jepang dating pengunaan candu dilarang.
Setelah merdeka, Pemerintah Republik Indonesia Serikat (1949) membuat UU yang mengatur produksi, penggunaan dan distribusi dan obat-obat berbahaya. Pada tahun 1970 an penggunaan narkoba di Indonesia mulai meresahkan. Hal ini tidak lepas dad globalisasi budaya Rokn roll yang mewabah juga Indonesia.Maka pada tahun 1971 Presiden mengeluarkan instruksi membentuk badan koordinasi, dengan nama BAKOIAK. Badan ini mengkoordinasikan departemen semua kegiatan penanggulangan
terhadap berbagai bentuk yang dapat mengancam keamanan Negara termasuk bahaya narkotika dan kenakalan remaja. Inpres itu tidak cukup, maka tahun 1976 pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No.9, tentang Narkotika. Undang-Undang tersebut antara lain mengatur berbagai hal khususnya tentang pereclaran gelap (illicit traffic). Disamping itu juga diatur tentang tempi dan rehabilitasi korban narkotik (pawl 32), dengan menyebutkan secara khusus peran dad dokter dan rumah sakit terdekat sesuai petunjuk menteri kesehatan.Dengan semakin merebaknya kasus penyalahgunaan narkoba di Indonesia, maka UU Anti Narkotika mulai direvisi. Sehingga disusunlah UU Anti Narkotika nomor 22/1997, menyusul dibuatnya UU Psikotropika nomor 511997. Dalam Undang-Undang tersebut mulai diatur pawl-pawl ketentuan pidana terhadap pelaku kejahatan narkotika, dengan pemberian sanksi terberat berupa hukuman mati. Kenyataan, ancaman hukuman mati di banyak negara tidak menurunkan supli secara bermagna karena barang relatif kecil dan keuntungan dad perdagangan tinggi sehingga pemerintah sejak tahun 2002, dengan komitmen Sentani, memasukkan program Harm Reduction sebagi salah satu upaya pengurangan dampak buruk narkoba pada penularan HIV / AIDS


Label:


Selengkapnya... !

SIAP SIAGA BENCANA

Sebagai mana basic dari PMI yang pada mulanya bertujuan meringankan beban penderitaan dari sesama. PMI Cabang Kota Semarang juga turut berperan aktif dalam kegiatan penagulangan bencana alam baik bencana yang terjadi di daerah local semarang maupun didaerah daerah lain.

memang dalam pelaksanaannya PMI sudah menpunyai Protaf pelaksanaan.disisi lain Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penanganan bencana.Ketika bencana alam terjadi, maka bukan hanya tim pelayanan kesehatan darurat dan bantuan yang datang,Namun wartawan dari semua media masa ikut datang karena pada dasarnya bencana alam juga merupakan topik pemberitaan yang sangat ditunggu baik keluarga dan masyarakat umurn. Ketika jaman keterbukaan dan isolasi pers sudah tidak ada lagi, maka setiap wartawan boleh menulis apapun sejauh yang ditulis etis dan mengandung kebenaran faktual yang ada.
Akibat yang ditimbulkan dari pemberitaan ini ada nilai bagus dan nilai yang tidak bagus. Nilai bagus bila pemberita dengan bijak bisa mendorong pertolongan lebih tersebar dan terkoordinasi lebih baik. Ini sangat penting karena pada dasarnya kita semua memerlukan evaluasi dari pihak lain untuk inemperbaiki pelayanan dari waklu ke waktu, Selain itu adanya kenyataan bahwa bencana sering menimbulkan korupsi sehingga dengan keterbukaan ini akan lebih terjaga bantuan sampai pada yang diharapkan oleh penyumbang.
Meskipun begitu ada juga pemberitaan kurang bijak yang suatu saat justru kontra produktif. Seperti pemberitaan live gempa yang mengekspos kemungkinan terjadinya tsunami. Walau pemberitaan tersebut wajar, akan tetapi penerimaan masyarakat yang tidak akurat menimbulkan kepanikan pada mereka sehingga mereka panik. Pada sisi lain, pemberitaan yang tidak akurat bisa menimbulkan kebijakan yang tidak pas. Wartawan yang pada awalnya memang bukan orang yang terlatih melihat dan mengelola bencana, tentu akan mempunyai sisi pandang tidak sama dengan kondisi nyata di lapangan. Sebaran bantuan bisa tidak akurat bila pemberitaan tidak akurat dengan data keseluruhan terpaparkan. Sebagai contoh, ketika media masa terkenal mengekspos live kurangnya bantuan pada tempat tertentu kemudian terjadi respon berlebih dan dari petugas sehingga bantuan terbesarnya diarahkan pada tempat itu untuk mengurangi dampak politisnya. Akan tetapi pada saat sama, kegiatan ini mengacaukan skala prioritas yang harus segera dilakukan. Bahkan tidak jarang setiap pemberitaan kemudian memunculkan kemarahan petugas dan debat kusir dalam dialog saling menyalahkan yang tidak produkstif.
Dari gambaran di atas, maka diperlukan pemahaman manajemen informasi pada keadaan darurat oleh para pejabat terutama yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan bencana di tingkat kabupaten hingga nasional. Pada titik berikutnya, penanggung jawab tanggap darurat bisa menggunakan media masa sebagai bagian dari upaya pendorongan pengelolaan bencana yang ada.
Manajemen
Dalam praktek yang ada, hampir semua pengelolaan bencana sering mengabaikan keberadaan manajemen informasi dalam satkorlak. Sehingga setiap pejabat memberi informasi dantidak didukung oleh data yang factual.Kita sering mendengar dan melihat para pejabat berwenang telah merasa melakukan sesuwatu padahal dilapangan hal itu belum dirasakan oleh masyarakat.
Pengorganisasian
Pada awal pembentukkan, satkorlak dimasukkan dalam struktur. DI dalam organisasi pemerintahan kita, struktur ini sering disebut humas. Humas ini sangat penting akan tetapi sering diisi tanpa memperhatikan kemanfaatannya sehingga bukan orang yang capable. Akibatnya la dibatasi kapasitas informasinya agar tidak salah bicara. Pada sisi lain banyak dari pejabat tidak melihat media masa sebagai pendukung operasi kerjanya tetapi justru sebagai pengganggu. Padahal di alam terbuka seperti ini hal itu sudah tidak mungkin lag]. Mau tidak mau pejabat harus bisa menggunakan media masa untuk kepentingan tugasnya.
Sistem Kerja
Manajer dalam informasi, harus memahami filososfi tugasnya. Kernudian bisa mcnjabarkan dalam assesment, pengolahan dan analisa data untuk kepentingan tugas anggota satlak termasuk PMI dan pendistribusian data secara periodik. Tugas ini dilakukan terus menerus sehingga bila ada masalah di lapangan yang ditemukan wartawan atau masyarakat lainnya, manajer informasi tidak buta sama sekali. Distribusi informasi ini harus tcrbuka tetapi bijak. Kesulitan pemerintah dalam mengelola bcncana bila bisa disampaikan pennasalahnya justru menimbulkan empati warga dan wartawan untuk mcmbantu. Akan tetapi bila ditutup-tutupi justru akan rnenjadikan bumerang. Tentu saja pengelolaan dan metode distribusi informasi menggunakan analisa yang bijak agar jangan sampai informasi justru menjadi penambah masalah. Pada sisi lain, manajer informasi juga akan melakukan analisa dan rekomendasi untuk pengembangan satlak itu sendiri dengan menggunakan masukan dari warga dan wartawan yang sampai lapangan maupun data yang diakses langsung oleh timnya.
Kolaborasi
Manajer informasi sangat penting rnelakukan kolaborasi dengan bidang-bidang lainnya dalam satkorlak seperti bagian dokumcntasi, assessment, maupun dengan unsur dari luar seperti ORARI, RAPI, media massa dan lainnya.
Sumber daya yang mengelola manajemen informasi sebaiknya dipilih yang kapabel dan bukan sekadarnya. Selain mempunyai kcmampuan komunikasi, pribadi tcrsebut diharapkan juga mampu mengolah, menganalisa data serta rnelakukan presentasi. Stafnva Pull juga mempunyai kemampuan assessment dan kolaborasi yang balk dengan orang lain. Pada dasarnya manajemen informasi adalah wajah dari sistem yang besar balk satkorlak, kabupaten, provinsi dan nasional.
Peralatan
Peralatan dasar suatu manajemen informasi sebenanrya tidak besar. Dengan ruang press release, kamera. komputer dan alat presentasi seperti LCD, dan printer, pelayanan informasi dapat diselenggarakan dengan baik.
Distribusi Informasi
Penvaluran informasi bisa dilakukan periodik rnisalnya dua kali sehari meliputi apa yang akan dilakukan hari ini dan malam hari, juga apa yang telah dicapai pada hari ini. Tidak mcnutup kemungkinan adanya pemherian informasi setiap saat bagi yang belum mengakses informasi sebelurnnya. Untuk itu diperlukan staf khusus yang ada di setiap lokasi yang diketahui oleh urnum.
Tugas Terkait.
Pada dasamya, pelayanan informasi ini bisa diintegrasikan dengan pelayanan lainnya seperti klien informasi, front office, pcncrimaan keluhan masyarakat, penerimaan dan pelayanan tamu ( Relawan ). Pcngalaman banyaknya relawan yang tidak tahu tugas dan mengeluh hingga pulang sendiri¬sendiri sebelum melakukan tugas jangan sampai terjadi karena rnereka dari rurnah sudah menyiapkan diri. Bila tidak dimanfaatkan maka upaya pengelolaan korban akan mubazir. Tugas terkait ini bisa dilaksanakan sendiri-scndiri atau integral tergantung pada cukupnya tenaga yang dialokasikan serta beban tugas faktual yang saat itu mendesak.
Dari tulisan di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen informasi sangat penting untuk menunjang performance satuan tugas bencana alam. Walaupun begitu sampai saat ini masih sangat belurn diperhatikan sehingga sering terjadi posisi berseberangan antara gugus tugas dan masyarakat. Hal ini bisa dihilangkan bila dipahami manfaat media masa dan menggunakan sebagai pendorong pencapaian gugus tugas bencana alam.

Label:


Selengkapnya... !

Jumat, 01 Agustus 2008

PELAYANAN KESEHATAN

Selain berkecimpung dalam Penagulangan bencana serta Pelayanan unit transfusi Darah, PMI Cabang kota semarang juga memeliki beberapa unit pelayanan Kesehatan yang meliputi : Balai Pengobatan Umum, Balai Pengobatan Gigi, Laboratorium, Pijat refleksi, Akupuntur dan juga pelayanan ambulan ( Pasien & Jenazah ) dan juga layanan Thalasemia / hemopilia. Untuk Pelayanan Kesehatan ini Berada di Jl. Sugiyopranoto No. 31 Semarang Sedangkan Khusus untuk UTDC dan Thalasemia / hemopilia berada di Jl.Sugiyopranoto No. 35 Semarang.

Pelayanan BP. Umum & Laborat.
Buka Hari senin Sampai dengan Sabtu
Hari Senin – Kamis 07.30 - 13.30
Hari Jum’at 07.30 - 11.00
Hari Sabtu 07.30 - 12.00

Pemeriksaan Fisik dilakukan oleh Dokter Umum
Melayani ;
Pemeriksaan Demam Berdarah
Pemeriksaan Demam Typhoid ( tipes )
pemeriksaan Hepatitis ( HBsAg )
Vaksin Hepatitis
Melayani KB Suntik
Selain itu Laboratorium Umum juga melayani pemeriksaan: Darah Rutin, Widel ( titer ), Pemerikasaan Hb, Golongan Darah dan Risus, Gula darah, Cholesterol, Trigliserid, Asam Urat, Ureum, Creatinin, SGOT/SGPT, Urin Rutin, Urin Lengkap, Tes Hamil.

Balai Pengobatan Gigi
Buka Hari senin Sampai dengan Sabtu
Untuk Pagi
Hari Senin – Kamis 07.30 - 13.00
Hari Jum’at 07.30 - 10.00
Hari Sabtu 07.30 - 11.00
Untuk Siang
Hari Senin – Kamis 14.00 - 16.00
Hari Jum’at 13.30 - 16.00
Hari Sabtu 13.30 - 16.00

Melayani antara lain : penambalan Gigi, Cabut Gigi, Prothesia, Pembersiahan Karang Gigi dan Kosultasi Kegiatan gigi.




Pelayanan Ambulance
Untuk pelayanan Ambulannce PMI Cabang Kota Semarang buka 24 Jam adapaun pelayanannya adalah : Ambulance pasien, Ambulance Jenazah dan juga pelayanan untuk ambulan Pertolongan pertama berserta Kru nya.

Label:


Selengkapnya... !